Akhirnya setelah setahun menikah aku mendapatkan KDRT kembali, walaupun hanya 1 pukulan tapi cukup membuat bibirku berdarah dan rahangku sakit untuk beberapa hari. Salahkah apabila aku seorang wanita yang tenaga nya tidak seberapa menampar laki-laki yang menuduhku seolah aku perempuan kotor? Padahal aku sedang mengandung anaknya. Sakit hati lebih lebih dari sakit fisik yang otomatis aku ingin menampar suamiku dan akhirnya kena ke pelipisnya. Tapi apa daya ternyata suamiku pengecut membalasku dengan pukulan keras hingga bibirku berdarah. Sudah sakit hati ditambah mengingatkanku kembali kepada masa-masa dimana rumah tangga adalah neraka bagiku.
Apakah menikah harus seperti ini? Apabila ini menjadi penggugur dosaku, sampai berapa lama lagi ya Allah. Kebahagiaan tak kunjung datang pada hari-hari ku. Setiap hari aku harus dituntut bersabar dan sabar. Banyak hal yang sudah aku korbankan tanpa suamiku memperdulikannya.
Apabila memang rumah tangga ku yang kedua kalinya harus kandas maka kandaskan lah tanpa harus menunggu waktu lama lagi ya Allah. Jangan buang-buang waktu dia yang mungkin rezekinya sulit pun karena rasa sakit hatiku yang tak kunjung mereda padanya. Jauhkan.. Jauhkanlah!
Anak yang ku kandung ini biarkanlah hidup tenang tanpa melihat pertengkaran kedua orangtuanya.. Sanggup kanlah aku menjaganya, menjaga jabang bayi ini seorang diri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar