Definisi kesayangan itu apa?
Kata kesayangan jelas dari kata dasar sayang yang berimbuhan ke- dan -an. Sayang dalam KBBI adalah cinta (kepada), amat suka (kepada). So, sayang sama dengan cinta. Lalu cinta itu apa? Dari menurut para ahli, ambil contoh menurut Ashley Montago Cinta adalah sebuah perasaan memperhatikan, menyukai, menyayangi secara mendalam yang disertai rasa rindu serta hasrat kepada sebuah objek/ seseorang. Sedangkan menurut Abraham Maslow, cinta merupakan proses aktualisasi diri yang mana dapat membuat orang melahirkan beragam tindakan-tindakan yang kreatif dan produktif. Dengan adanya cinta, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan jika mampu membahagiakan orang lain yang dicintainya.
Jadi kesayangan itu adalah cinta kasih terhadap seseorang yang otomatis dia akan memberikan kesenangan atau kebahagiaan terhadap orang yang dianggap kesayangan itu dan ada perasaan selalu memperhatikan, menyayangi serta memiliki rasa rindu.
Apa hubungannya kali ini aku membicarakan soal kesayangan? Yes, ada yang bilang aku kesayangannya tapi sayang yang aku alami tak sesuai dengan definisi kata kesayangan yang berarti cinta dan itu jauh dari apa yang dikatakan dengan definisi yang aku dapatkan.
Singkat cerita, 2017 aku bertemu seorang laki-laki manis di salah satu aplikasi dan akhirnya kita pun janjian untuk lari pagi bersama. Hal yang aku ingat pas kita beli sarapan dia beli bubur setengah porsi. Imut kan?! aku seorang perempuan pun makan semangkuk full.
Saat itu kita tak terlalu intens untuk komunikasi ataupun bertemu karena posisinya aku pun memiliki pacar namun saat itu sudah mulai renggang. Baik sekali laki-laki manis itu suka menemaniku dikala aku merasa butuh teman untuk mengobrol ataupun makan keluar. Sampai tiba dia pun punya pacar dan kita pun mulai jarang komunikasi namun sering bertemu di aplikasi lainnya dan chatting hanya sekali-kali.
Tak terpikir untukku untuk mendekatinya, dia terlalu manis untuk menjadi laki-laki yang akhirnya akan meninggalkanku. Saat itu aku benar-benar menganggapnya sebagai adik karena memang umurnya terpaut jauh dibawahku dan dia pun sopan dengan memanggilku Kakak, manis bukan? Dia sering membantuku disaat laptopku bermasalah, dan ketika jenuh kita pun mengobrol seperti biasa. Dia ada disaat aku dalam keadaan patah hati. Benar-benar tak terpikir olehku untuk menaruh rasa padanya.
Sampai suatu ketika pada tahun 2019 aku bertemu dengan laki-laki muda yang mencampakkan aku dengan sisa kebencian yang aku rasakan. Tak tahu lagi aku bercerita ke siapa yang pada sampai akhirnya aku bercerita panjang lebar dengan laki-laki manis itu. Segala aib dan perbuatan buruk yang sudah aku lakukan aku ceritakan semuanya tanpa ada yang aku tutup-tutupi. Akhirnya dia pun berjanji padaku untu membantu agar bisa melupakan laki-laki muda yang sudah membuatku patah hati sejadi-jadinya. Dari sana kita pun sering jalan sampai larut malam, malah sampai jam tiga pagi pun pernah hanya duduk disamping indomaret hanya bercerita dan mengobrol. Aku merasa ditemani, namun saat itu aku masih menganggapnya adik manis.
Berjalannya waktu, komunikasi kita pun menjadi lebih intens. Panggilan dia pun padaku berubah menjadi aku kamu, ya..yang tadinya Kakak dia berani memanggilku kamu. Disana lambat laun hubungan kita pun berubah menjadi entahlah apa. Bisa dibilang dekat tapi kita tak ada hubungan apa-apa selain berteman. Sampai saat ini aku belum paham atas perubahan sikap dia terhadapku. Yang aku sadari hanyalah dia mulai berubah sikap dan berani terhadapku setelah aku menceritakan semua aibku, aib dimana aku sudah terlihat rendah dimata laki-laki. Dan dia pun mulai berani melakukan hal yang tak seharusnya kita lakukan walaupun hanya sekedar melalui alat komunikasi. Terlontar kata sayang terhadapku dan bilang aku kesayangannya. Ya, kata sayang yang aku bahas diatas yang berarti cinta, kasih dan rindu. Namun tak ada dari dia yang menandakan hal seperti itu terhadapku. Dia semangat untuk komunikasi apabila membahas yang membuatnya bergairah. Kembali, aku terjebak dengan keadaan dimana aku merasakan kasih sayang terhadap orang yang tidak benar-benar menyayangiku.
Oke, mungkin aku terlalu berasumsi terhadapnya, pikiranku jelek untuk memaknai hubungan kami. Namun begitu kenyataannya. Tak ada tanda-tanda dia benar-benar menyayangiku karena terlihat dari sikapnya. Hal-hal yang membuatku berpikiran seperti itu adalah, pertama banyak sekali hal-hal yang dia tutup-tutupi dari aku, mulai dari social medianya, aktivitasnya, semua yang aku tanyakan dia selalu menjawab alakadarnya dan berusaha untuk menutupi. Banyak hal yang dia sembunyikan dariku. Terlalu banyak rahasia yang membuatku kesal dan berulang kali untuk marah padanya sampai memblokir semua sosmednya, namun karena aku sudah terlanjur memiliki perasaan entahlah apa ini namanya yang jelas aku tak mau kehilangan sosoknya. Sudah blokir aku unblokir lagi, begitu terus karena aku tak mampu untuk menjauhinya. Kedua, seringkali dia online disaat lama membalas chatku dan itu artinya aku bukanlah prioritas dia. Aku hanyalah orang dimana selalu ada disaat dibutuhkan kalau dia butuh, sebaliknya dia tak selalu ada disaat aku benar-benar butuh. Hanya chat via whatsapp, tidak telepon ataupun video call. Jarang sekali dan kalaupun dilakukan itu aku yang paksa dan menyuruhnya.
Tuhan, apakah ini hukuman aku menjadi seorang janda? tak pantaskah untukku mendapatkan laki-laki manis itu? laki-laki yang kini sudah membuatku jatuh hati disaat dia menciumku dengan lembut. Selalu memikirkannya adalah penyiksaan buatku karena rasa ini tak berbalas. Aku sadar diri dengan keadaanku sekarang, aku siapa dan dia siapa apalagi umur kita terpaut jauh. Aku tersiksa dengan perasaan ini namun tak bisa aku hindari karena aku terlalu menyayanginya. Aku tahu dia memiliki seseorang yang lebih menjadi perhatiannya dibanding aku, aku sadar akan hal itu dengan semua yang sudah dia lakukan dibelakangku. Tapi tak membuatku jera untuk selalu mendapatkan perhatiannya. Mulai dari bersikap manis sampai kasar sekalipun sudah aku lakukan tapi tak membuatnya memprioritaskan dan menginginkan aku. Dia ada disaat dia memiliki banyak waktu senggang, dia terlalu acuh untukku. Apa yang harus aku lakukan untuk bisa melupakannya? Aku sudah melakukan berbagai macam cara namun sama sekali tak berhasil dari mulai memblokir instagramnya, malah aku yang diblokir balik sampai sekarang, tak menyimpan nomornya alih-alih kalau dia tak balas pesanku ya aku tak mengirimkan pesan duluan padanya. Tapi apalah semua itu aku lakukan dengan hasil yang sia-sia, perasaanku malah semakin menjadi sampai aku mencari tahu sendiri rumahnya dimana, mencari tahu orang-orang terdekatnya dan mencoba mengajak dia duluan untuk bertemu. Serendah itukah aku berusaha untuk mendapatkan perhatiannya?
Yang bisa aku lakukan saat ini pasrah. Aku tak tahu alasan apa yang membuatnya tak mau menerimaku. Entah dia masih trauma dengan pengalamannya dulu atau dia memang tak tertarik padaku karena status atau keadaanku. Dia bilang kalau aku kesayangannya namun sikapnya seperti tak menganggapku. Apalah aku dimata dia, apapun itu aku tetap menjaga perasaan sayangku ini. Aku tetap menyayangi dan peduli padanya.
Tuhan, apabila aku memang tak bisa memilikinya tolong jaga dia dan berikan jodoh terbaik untuknya. Semoga dia dapat menggapai cita-citanya dan meraih kesuksesan. Buatlah dia dan keluarganya bahagia dengan menghadirkan perempuan yang bisa membahagiakan dia dan keluarganya. Semoga aku masih diberikan umur untuk menghadiri hari pernikahannya kelak karena aku ingin menjadi saksi bahagianya. Aku tak tahu apa arti ketulusan sebenarnya, yang jelas aku ikhlas sekarang untuk dia bahagia dengan perempuan lain, aku sudah tak bisa menghindar dan hanya bisa pasrah dengan keadaan. Aku akan selalu menemaninya disaat dia membutuhkanku dalam hal apapun. Hanya itu yang bisa aku lakukan sebagai bukti aku benar-benar menyayanginya. Aku kini tak akan menyalahkan keadaan kenapa aku tak bisa memilikinya dan aku tak akan menyalahkan dia yang tak mau menerimaku. Kini fokusku menjadi perempuan baik dan tak akan macam-macam lagi seperti yang aku bilang padanya dulu hanyalah gertakan untuk mendapatkan perhatiannya. Aku akan bersikap menjadi diriku sendiri dan berusaha menggapai apa yang aku cita-citakan. Aku akan bahagia tanpa harus memilikinya dan dia pun akan bahagia tanpa perasaan tak enak untu menolakku. Tak ada yang aku sesalkan untuk mengenalnya karena Tuhan mempertemukanku dengannya pasti bukan tanpa alasan. Aku akan terus semangat menjalani hidup walaupun aku tercipta kembali menjadi manusia tunggal sampai akhir hayat sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar