Tak berani aku mendefinisikan kata ibu.
Yang pasti ibu bagiku sumber kehidupan, karena tak ada ibu maka kita tak akan lahir dan hidup.
Ibu adalah manusia paling kuat walaupun seringkali terlihat lemah.
Dengan kekuatannya ibu berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan kita.
Dengan kekuatannya selalu berusaha mengurus kita anaknya dan juga harus mengurus suaminya dari bangun tidur hingga tidur lagi.
Hebatkah seorang ibu?
Tentu saja.
Apalagi setelah kita menjadi seorang ibu dan dapat merasakan bagaimana menjadi seorang ibu.
Sampai sekarang disaat usia anakku sudah menginjak tujuh tahun, aku masih belum percaya kalau aku seorang ibu.
Ibu yang seharusnya selalu menjaga anaknya setiap hari 24 jam, membangunkannya setiap pagi dan membuatkannya sarapan.
Mengantarnya ke sekolah dan menjemputnya, menyuruh berganti pakaian dan makan siang, selalu mencuci dan merapikan pakaiannya, membersihkan badan hingga memotong kukunya. Menemaninya dan selalu mengingatkannya untuk mengerjakan PR,
Mengajarinya untuk mengaji setiap sore, menjadi imam untuk sholat lima waktu.
Aku tak melakukan semua itu.
Semuanya hanya harapan disaat aku belum menjadi seorang ibu.
Kini setelah aku menjalani peran itu, tak ada yang bisa aku lakukan selain membelikan barang-barang yang dia mau.
Aku tahu bukan itu yang dia inginkan, aku tahu barang-barang yang dia inginkan hanya memuaskannya untuk sesaat.
Aku tahu bahwa anakku tidak membutuhkan itu semua.
Dia butuh perhatian dan kasih sayang dari ibunya.
Tapi ya Tuhan..aku tak bisa memberikannya.
Aku disini harus mencari nafkah untuk masa depannya.
Aku jarang menelpon, bertemu pun hanya sebulan sekali dalam waktu 24 jam.
Bukannya aku tak sayang, kalaupun aku sering menelpon, yang ada aku semakin rapuh dan tak bersemangat untuk bekerja karena pasti aku sedih apabila setelah mendengar suaranya tak kuat ingin bertemu, dan ingin langsung memeluk serta menciuminya.
Setiap hari selalu merasakan kerinduan yang tak terhingga dan terkadang tak kuat menitikkan air mata.
Tuhan,,apakah aku seorang ibu?
Beruntung buat mereka yang selalu setiap saat bersama anaknya.
Tahu perkembangan anaknya setiap hari, sedangkan aku tidak.
Selasa, 08 September 2015
Ibu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar